Tren Kokok Ayam Jelang Pilkada dan Pilpres


TREN KOKOK AYAM

IA tidak ingin mempermasalahkan dirinya menjadi idola kampus dengan melekatkan label dirinya dengan sebutan ayam kampus. Padahal dirinya tidak pernah menikmati bangku sekolah, apalagi perguruan tinggi. Ia bahkan tidak ingin bercanda soal kematian, ketika manusia mati hanya mendapatkan satu sebutan yakni mayat, sedangkan dirinya memiliki beragam sebutan mulai dari ayam goreng, ayam bakar, ayam geprek, ayam gepuk, hingga ayam tenanan.

Ia juga tidak ingin ribut soal pilkada maupun pilpres, biar soal keributan urusannya manusia. "Setelah mereka ribut nantinya juga akan menikmatiku, apalagi dengan tambahan kerupuk, sambal, dan es teh."

Aku hanya mengagumi bangsa Indonesia, di mana aku dibesarkan dan sungguh Indonesia adalah negara besar. Sejak dulu kala sudah melahirkan raja-raja besar, melahirkan tokoh-tokoh besar, melahirkan ilmuwan besar.

Bahkan melahirkan koruptor besar, mereka selalu aman hanya koruptor kecil yang tertangkap. Mungkin seperti diriku, jika sudah malam aku tidak mampu melihat di kegelapan

Tapi kalian harus mengerti, berdasarkan hadits nabi aku termasuk hewan yang disebut di dalamnya, "Jika ada kokok ayam di tengah malam, itu tandanya ia sedang melihat malaikat."

Hebat kan diriku. Ayam itu tertawa terkikih-kikih.

"bo..bo..wo..wo..wo..k, jo..jo..ko..ko..ko..k."

Waduhh..gaswatt, ternyata bunyi kokok ayam juga mengikuti tren musiman.

"Jika ada kokok ayam seperti itu, jangan dikira bertemu malaikat."

18/09/2018 #Cungkring

Post a Comment

0 Comments